Langsung ke konten utama

18 Januari 2013 - Rejeki Tidak Mungkin Salah Alamat

Duduk di depan laptop, dengan segelas air putih, kelelahan sehabis latihan tari saman di kampus. Yap, semester ini akhirnya mata kuliah yang ditunggu tunggu, jeng jeng jeeeeng.. Budaya Nusantara! Dapat kelompok Aceh dan tampil pertama bikin kami latihan dengan sangat kepepet. Harus bertahan dengan tangan yang dalam kondisi susah ditekuk dan belajar tarian yang fokusnya ke gerakan tangan semua, yah harus bisa profesional. Mau tau hasilnya? Tunggu tulisan berikutnya :)
Sandaran di kursi, sekadar mantengin grup kelas fb dan twitter, tiba-tiba teringat kejadian 1tahun yang lalu, di sebuah mall di Bali

Kakak Cantik Entah Siapa Namanya : (tiba-tiba nyamperin) Geg, ini aku punya kupon diskon, pake aja, aku ga pake lagi kok (sambil kasi potongan kertas)
Me : Hah? Kupon?
KCESN :Iyaa, kupon diskon, tapi berlakunya hari ini aja. Buat geg aja ya, daaaaa
Me : Hah? Iyaaa, makasi.. (masih melongo)

Haha, jadi mall nya unik gitu, untuk menarik pelanggan, setiap perbelanjaan Rp xxx akan dapat kupon Rp yy untuk pembelanjaan berikutnya. Yang namanya cewek, kalau udah ada kata "sale/diskon" nampaknya matanya akan berbinar-binar. Kemarin, setelah sekian lama ga pernah lagi jalan bareng lengkap berlima sama kawan seperjuangan (aish) , akhirnya kemarin bisa jalan-jalan lagi. Ini adalah nama samaran ya, jadi teman temanku itu namanya Anggi, Pani, Ayu, dan Ayuni. Cuma nama samaran ya!
Ceritanya kemarin itu ke salah satu mall di Jakarta, tepatnya di Cilandak atau Ciputat ya? Iiih "Ci" pokoknya nama depannya. Di mall itu, ada acara traktirannya Pani (masih nama samaran). Lalalalilili perut terisi penuh, kemudian keliling mall itu, masuklah di salah satu sayap mall, ah, ada cabang mall seperti yang di Bali itu!
Begitu masuk kesana, 5..4..3..2..1 weerrrrr! Menghilang semuanya, mencaarrr! Dasar cewek. Ada yang sibuk ke bagian sepatu, ada yang sibuk di bagian celana, baju, hhhhh sayangnya disana nggak ada Grame*ia.  Yang lain udah sibuk bawa belanjaan, eh akunya masih tersesat dan tak tau arah jalan pulang. Kaki udah pegel, akhirnya nemu tempat celana yang merk nya sama dg yang aku pake kesana.
Ah, ada promo itu lagi! beli Rp xxx dapat kupon diskon Rp yy. Segera meluncur ke tempat cewek cewek yang lain, siapa tau aja mereka mau belanja sesuatu, lumayan kan bisa pake kupon diskon yang nanti aku dapat.
Heeeeiiii, ternyata mereka sudah bayar semua. Kemudian setelah bayar, aku dapat kupon diskon itu. Nyamperin temen-temen yang lagi duduk di outlet sepatu, akhirnya Ayu nyeletuk "Eh ternyata selain langsung di diskon, aku juga dapat tambahan kupon diskon. Aku ga liat sama sekali struknya tadi.". "Waaa kalo gitu kan bisa aku pake punyamu yaa, ini aku juga punya kupon diskon juga." kataku sambil ngeluarin potongan kupon itu.
Begitu aku ngeliatin potongan kupon itu, sepersekian detik, aku merasa seperti dejavu. Melihat tanganku seperti itu, bukan memperlihatkan kupon ke orang lain, tapi sedang mengambil kupon dari tangan orang lain. Di bayangan itu, di depanku ada celana yang aku beli dengan kupon diskon pemberian KCESN.
Aku mekleteg , ah hari ini aku pake celana yang aku beli dulu. Dan sedang beli 'merk' yang sama. Dapat kupon. Seharusnya aku bisa kasi kupon ini ke salah satu temanku, tapi mereka sudah bayar. Atau seharusnya aku bisa pakai kupon Ayu, tapi Ayu baru tau dia punya kupon. Apa ini 'tanda'nya? Lagi-lagi bicara dengan diri sendiri.
Lalu aku melihat sekeliling, hanya ada ibu-ibu yang berbelanja. "Aku harus kasi kupon itu ke orang lain." kataku sambil mulai mencari siapa yang seharusnya aku cari. "Yaudah sih, ikhlasin aja, kasi ke tokonya, anggap keuntungan buat tokonya." kata Ayu. But no, bukan itu alasanku. Aku dapat ini bukan dengan kebetulan, what you get is what you give. Dengan KCESN kasi aku kupon (ah maybe untuk kalian, kupon seharga itu, tidak berarti apa-apa. Tapi sekecil apapun nilainya, itu rejeki.) aku yakin dia akan dapat rejeki yang sama. Dan dengan aku diberi kupon oleh KCESN, suatu saat pasti aku akan meneruskan rejeki itu ke orang lain.
Sambil mulai berkeliling lagi dengan mereka, aku masih mencari-cari 'orang itu'. "Ah,apa aku kasi ke ibu-ibu yang disana ya?" minta persetujuan ke teman yg lain. "Aduh, udahlah, biarin aja kuponnya." kata teman-teman. Dalam hati, ah mungkin bukan ibu itu yang punya ini. Setelah berulang kali mengulangi adegan tadi, akhirnya istirahat lagi karena kelelahan.
Tiba-tiba dari jauh, aku lihat cewek cantik, kalau aku perkirakan sih maybe dia masih kelas 2 SMA, jalan sendirian, pilih-pilih sepatu. Karena jaraknya agak jauh, dan di dekatnya ada mbak-mbak penjaga outlet, aku tunggu saja. Cuma lihat dari jauh, kalau memang dia orangnya, dia pasti jalan mendekat ke arah kami. Benar saja, 5 menit kemudian, dia lihat lihat sepatu di dekat kami, teman teman sedang duduk, cuma aku yang berdiri. Kemudian, aku ambil kupon itu dari sakuku, tangan dingin rasanya. Mungkin dia orangnya, dia berjalan semakin dekat, teman teman asyik ngobrol, tidak ada yang mencegah aku. Kemudian mereka memutuskan untuk pulang, semua bersiap-siap bangun dengan belanjaan masing-masing.

Me : (nyamperin cepat cepat) mbak, ini aku punya kupon diskon, pake aja, aku ga pake buat belanja lagi kok (sambil kasi potongan kupon)
Adik Cantik Entah Siapa Namanya : Hah? Kupon?
Me :Iyaa, kupon diskon, aku ga belanja lagi sih. Buat mbak aja yah, itu berlakunya untuk hari ini aja.
ACESN : Hah? Iyaaa, makasi.. (bingung)
Me : Iyaaa, sama sama, daaaaaa (melambaikan tangan)
ACESN : (nampaknya masih ngeliatin aku pergi)

Menghampiri teman-teman dengan sambutan ekspresi keheranan. "Kamu jadinya kasi ke adik yang itu?" tanya teman-teman. "Hehe iyaaaaaa :D" sambil nyengir lebar. Disepanjang jalan, yang tadinya aku deg-degan banget nyari orang itu, sepertinya sudah ketemu dengan orang yang tepat. Tangan sudah hangat kembali. Pikiran tenang, hati rasanya senaaang banget. "Kamu udah ngelakuin hal yang tepat,san.." kataku pada diri sendiri.

Ya, Rejeki tidak mungkin salah alamat. :)

Komentar

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

26 Maret 2011 - Jakarta Earth Hour 2011

Hai, you know what? Malam ini saya gelap-gelapan,gelap gulita,eh nggak gelap-gelap amat sih,kan laptopnya nyala..hehehe karena pemadaman listrik? Bukan. Karena hari raya Nyepi? Jelas bukan,Nyepi kan udah lewat. Hari ini, pukul 20.30-21.30WIB diadakan Jakarta Earth Hour 2011. Kata spanduk yang tadi saya baca di jalan raya,diharapkan masyarakat untuk memadamkan listrik selama 1 jam untuk mengurangi pemakaian listrik. 1 jam? 1 jam aja? Sebenarnya waktu 1 jam menurut saya hanya sebentar aja sih, tapi coba aja kita bayangkan, kalau dalam 1 jam yang notabene merupakan rentang waktu pemakaian listrik terbanyak ini kita bisa mengurangi pemakaian listrik,pasti kita bisa menghemat pasokan listrik yang bisa dipakai untuk disalurkan ke daerah-daerah terpencil. Kan masih banyak saudara-saudara kita yang mungkin saja malam ini sedang belajar dan cuma mengandalkan cahaya lilin. Eh iya,maaf sepertinya saya sudah ngelantur terlalu jauh nih,saya hanya ingin berbagi pelajaran yang saya dapat dari Earthho...

Resolusi 2015 (1)

Resolusi. Setelah membuka kembali postingan lama yang sedikit galau (haha), kini saatnya menjadi sani yang dewasa. Dimulai dari resolusi 2015. Sepertinya semua resolusiku sebaiknya dirahasiakan demi keutuhan bangsa. Kecuali BERAT BADAN !!! Yap yap, waktu kuliah, sudah sukses membuat angka 65 itu menjadi 55. Entah kenapa, sepertinya masa masa santai kemarin membuat semua makanan terasa lebih enak. Timbang timbang pakai timbangan super akurat, didapatkanlah angka 58,9kg !!! *ini syok berat Pantesan yaaa berasa makin berat. Baiklah, ini tidak boleh dibiarkan terjadi lagi, Sani ! Save me please, save meee ! Resolusi 2015 (1) adalah...*drumroll* BERAT BADAN IDEAL SANI 50KG . Astungkaraaa.. Apakah bisa menjadi kenyataan? Nantikan... ;)